Bunga Sakura, Tanaman Cantik yang Dilambangkan sebagai Siklus Kehidupan

Ilustrasi - Bunga Sakura. (Freepik)

Editor: Tanti Malasari - Selasa, 21 Juni 2022 | 12:20 WIB

Sariagri - Bunga sakura dikenal sebagai tanaman yang asli Jepang. Bunga ini sebenarnya merujuk kepada Prunus serrulata. Namun sebenarnya tidak semua yang dari genus Prunus disebut sakura. Ada juga yang termasuk plum, peach, dan almond.

Namun sakura sendiri merujuk pada beberapa spesies (termasuk varietas dan kultivarnya) dari genus Prunus.

Spesifikasi bunga sakura

Ciri fisik dari pohon sakura ini memiliki beberapa bentuk seperti segitiga atau triangular, columnar atau tumbuh secara bergerombol.

Sementara bunganya ciri-ciri fisik dengan mahkota yang umumnya memiliki 5 helai setiap bunga. Namun untuk beberapa jenis memiliki lebih dari 5 helai.

Umumnya bunga ini memiliki warna pink, namun ternyata ada varian warna lain dari sakura, yaitu putih, pink cerah, pink gelap, hijau, serta kuning. Ada hal unik dari bunga ini sebab warnanya akan berubah seiring dengan mekarnya mahkota bunga.

Yang mana jika diperhatikan bunga ini tidak akan konsisten dengan satu warna dari awal hingga akhir.

Ketika melihat sakura di awal musim, maka daun akan muncul sebelum seluruh mahkota dalam satu pohon bermekaran. Namun, jika melihat sakura pada akhir musim semi, maka dedaunannya akan muncul sebelum bunga mulai bermekaran.

Habitat pohon sakura

Pohon sakura ini memiliki habitat asli di wilayah iklim yang sejuk dan cenderung dingin. Umumnya bunga ini bermekaran pada bulan Maret - April ketika terjadi perubahan suhu dari dingin ke hangat.

Pohon sakura sebenarnya juga bisa tumbuh di Indonesia. Namun pertumbuhannya bunga sakura di Indonesia tidak bisa seperti di tempat asalnya.

Hal ini dikarenakan perbedaan suhu di tiap daerah berbeda-beda. Meskipun di daerah dingin di Indonesia sekalipun, pertumbuhan sakura tetap tidak bisa optimal.

Di Jepang sendiri, saat musim sakura mulai berbunga, yaitu di suhu yang berkisar 6 - 18 derajat Celsius untuk sekitar pulau Honshu. Sementara daerah dingin di Indonesia, seperti Tawangmangu, suhu terendahnya hanya berkisar 10 derajat Celsius.

Adapun jenis sakura yang ada di Indonesia, yaitu Prunus cerasoides, Prunus yedoensis, Prunus yamasakura, Prununs lannesiana, Prunus arborea, dan Prunus costata. Jenis sakura tersebut bisa kita temui di Kebun Raya Bogor.

Pohon sakura disana sudah mendapatkan perlakuan adaptasi sedemikianrupa sehingga mampu tumbuh dengan baik.

Meski begitu sebenarnya ada juga spesies yang mampu tumbuh tanpa perlu mendapat perlakuan khusus. Adalah late-blooming Sakura seperti Yaezakura. Jenis ini memiliki bentuk seperti bunga mawar dan mempunyai mahkota yang banyak.

Di negara asalnya sakura jenis itu akan mekar pada bulan Mei, ketika suhu sudah hangat ke panas. Suhu yang pas inilah yang membuat banyak masyarakat Indonesia memilih jenis sakura ini untuk dipelihara

Dijadikan sebagai pajangan

Sakura merupakan jenis bunga yang sangat populer di mata dunia. Di negara Jepang, sakura banyak dimanfaatkan bahan pembuatan asinan, perisa kue dan minuman herbal.

Namun selain digunakan sebagai minuman, ternyata bunga ini bisa dimanfaatkan dalam bentuk lain. Seperti misalnya gambar bunga sakura ternyata memiliki pecintanya sendiri.

Sudah bukan rahasia lagi, jika sketsa bunga sakura, lukisan bunga sakura banyak disukai orang. Tampilannya yang cantik dan indah dianggap sangat cocok untuk dekorasi dalam rumah atau melambangkan perayaan sesuatu.

Baca Juga: Bunga Sakura, Tanaman Cantik yang Dilambangkan sebagai Siklus Kehidupan
Fakta Bunga Sedap Malam yang Harum Saat Malam Hari

Makna dan simbol bunga sakura

Bunga yang berasal dari Jepang ini, ternyata memang dijadikan sebagai simbol yang sangat berarti bagi masyarakat Jepang. Bagi masyarakat Jepang, sakura memiliki makna tersendiri. Mereka menganggap, sakura sebagai kehidupan, kematian dan pembaruan.

Atau secara filosofis dilambangkan sebagai siklus kehidupan, dimana dalam hidup setiap ada kebahagiaan maka akan diakhiri dengan kesedihan, di mana ada kelahiran akan diakhiri dengan kematian.