Kabupaten Teluk Wondama Siapkan 200 Hektare untuk Tanam Jagung dan Sayur

Bupati Teluk Wondama Hendrik Mambor bersama sejumlah pejabat Pemkab Teluk Wondama mencanangkan penanaman jagung di Kampung Niab, Distrik Roon pada awal Mei. (Antara/HO-Zack Tonu B)

Editor: Yoyok - Jumat, 24 Juni 2022 | 10:15 WIB

Sariagri - Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat, menyiapkan lahan seluas 180 hektare untuk pengembangan tanaman jagung ditambah 20 hektare untuk pengembangan sayur-sayuran.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Distan) Teluk Wondama, Korneles Paduai di Isei, mengatakan pengembangan jagung dan sayuran merupakan program unggulan daerah bidang pertanian dengan tujuan peningkatan ekonomi keluarga dalam rangka pengentasan kemiskinan ekstrim di Wondama.

“Program ini melibatkan 800 kepala keluarga petani yang tersebar pada 13 distrik (kecamatan) di Teluk Wondama, dengan cakupan lahan minimal 45 x 50 meter persegi,” katanya di Wondama, Jumat (24/6).

Koreneles menjelaskan untuk tahap pertama diharapkan setiap hektare bisa menghasilkan panenan sedikitnya 2 ton jagung kering sehingga secara keseluruhan ditargetkan mampu menghasilkan jagung kering minimal mencapai 150 ton.

"Target tersebut baru mencakup empat daerah potensi yakni Distrik Teluk Duairi, Wasior, Rasiei dan Nikiwar mengingat empat distrik itu memiliki jumlah petani serta cakupan lahan paling besar mencapai 75 hektare. Sementara daerah lainnya dikelompokkan sebagai daerah penunjang karena luasan lahan serta jumlah petani yang terlibat terbatas," jelas Korneles.

Saat ini, harga jagung kering di Wondama berkisar Rp5.000 hingga Rp8.000.

"Kita ambil patokan harga paling rendah saja yaitu Rp5.000 per kilo, berarti pendapatan yang diperoleh mencapai Rp752 juta sekian. Kalau pendapatan rata-rata per KK itu Rp10 juta (2 ton per ha x Rp5.000). Itu yang paling rendah, mudah-mudahan bisa lebih dari itu," kata Korneles.

Distan Wondama kini terus mendistribusikan benih jagung dan sayuran kepada para petani. Diperkirakan panen perdana jagung akan berlangsung pada akhir September, mengingat penanaman tidak dilakukan secara bersamaan.

Pencanangan program unggulan bidang pertanian itu sendiri telah dilakukan oleh Bupati Hendrik Mambor di Kampung Niab, Distrik Roon pada awal Mei lalu.

Menurut dia, produksi jagung para petani di Wondama itu nantinya akan ditampung oleh  Disperindagkop.

"Sudah ada anggarannya dari APBD untuk membeli jagung petani. Itu untuk tahun pertama saja. Selanjutnya dicarikan pasar lain. Jadi produksi tahun ini menentukan (pasar) di tahun-tahun berikutnya," ujar Korneles.

Bupati Wondama, Hendrik Mambor saat acara pencanangan program unggulan bidang pertanian di Kampung Niab beberapa waktu lalu mengatakan pengembangan jagung dengan melibatkan petani di seluruh kampung merupakan bagian dari upaya pemulihan ekonomi masyarakat yang terpuruk akibat pandemi Covid-19.

Pertanian Berkelanjutan

Selain untuk jagung dan sayur, Distan  Teluk Wondama juga mengajukan lahan seluas 487 hektare untuk ditetapkan sebagai lahan potensi pertanian berkelanjutan (LP2B).

Korneles Paduai mengatakan penetapan LP2B untuk melindungi dan memastikan kawasan yang memiliki potensi pertanian tidak dialihfungsikan untuk kepentingan lainnya.

Lahan yang diajukan masuk dalam kawasan LP2B adalah lahan usaha dua (LU-II) di pemukiman transmigrasi yaitu seluas 300 hektare di Distrik Teluk Duairi masing-masing di Kampung Sobei Sobei seluas 75 hektare, Sobei Indah seluas 75 hektareserta Warayaru seluas 150 hektare.

Selanjutnya Distrik Nikiwar 187 hektare yakni di Kampung Werianggi 150 hektare dan Kampung Tamoge 37 hektare.

Saat ini Distan Teluk Wondama telah menyiapkan rancangan peraturan bupati (Perbup) untuk perlindungan terhadap lahan potensial pertanian.

"Itu lahan transmigrasi dari LU-II yang bisa kita tetapkan sebagai kawasan LP2B dengan Perbup. Sedangkan daerah di Wasior dan distrik lainnya tidak bisa kita tetapkan karena belum ada lahan yang jelas," kata Paduai.

Baca Juga: Kabupaten Teluk Wondama Siapkan 200 Hektare untuk Tanam Jagung dan Sayur
Tindaklanjuti Arahan Presiden Jokowi, Kementan Siapkan 3 'Jurus' untuk Penuhi Kebutuhan Jagung Pakan Ternak

Dia berharap para kepala distrik, juga kepala kampung bisa melakukan pemetaan daerah atau kawasan yang memiliki potensi pertanian di wilayah masing-masing untuk selanjutnya ditetapkan menjadi LP2B.

“Karena itu menjadi syarat untuk kita bisa buka investasi bidang pertanian. Memang kita punya potensi tapi persyaratan dari pusat kita harus sudah LP2B yang ditetapkan dengan Perda atau Perbup," jelas Paduai yang sebelumnya menjabat Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura pada Distan Teluk Wondama.